Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sejak awal kelahirannya
adalah sebagai makhluk sosial (ditengah keluarganya). Makhluk yang tidak dapat
berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan mitra untuk
mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Sebagai individu, manusia
dituntut untuk dapat mengenal serta memahami tanggung jawabnya bagi dirinya
sendiri, masyarakat dan kepada Sang Pencipta.
Meskipun banyak
spesies berprinsip manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk kelompok
berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi
pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan
kemajemukan dari yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup
individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan,
serta identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak
pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam
kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.
Manusia sebagai makhluk sosial
artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap
manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.
Manusia sebagai Makhluk yang Berbudaya
Manusia adalah salah
satu makhluk Tuhan di dunia. Makhluk Tuhan dialam fana ini ada empat macam,
yaitu alam, tumbuhan, binatang, dan manusia. Sifat–sifat yang dimiliki keempat
makhluk Tuhan tersebut sebagai berikut.
1. Alam memiliki sifat wujud
2. Tumbuhan memiliki sifat hidup dan wujud
3. Binatang memiliki sifat wujud, hidup dan dibekali
nafsu
4. Manusia memiliki sifat wujud, hidup dibekali
nafsu serta akal budi
Akal
budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak
dimiliki makhluk lain. Kelebihan manusia dibandingkan makhluk lain terletak
pada akal budi. Anugerah Tuhan akan akal budilah yang membedakan manusia dari
makhluk lain. Akal adalah kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami yang
dimiliki. Berpikir merupakan perbuatan operasional dari akal yang mendorong
untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup manusia. Jadi,
fungsi dari akal adalah berpikir. Karena manusia yang dianugerahi akal maka
manusia dapat berpikir. kemampuan berpikir manusia juga digunakan untuk
memecahkan maslaah–masalah hidup yang dihadapi.
Dengan
akal budinya, manusia mampu menciptakan, mengkreasi, memperlakukan,
memperbarui, memperbaiki, mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk
kepentingan hidup manusia. Contohnya manusia bisa membangun rumah, membuat
aneka masakan, menciptakan beragam jenis
pakaian, membuat alat transportasi, sarana komunikasi dan lain–lain. Binatang
pun bisa membuat rumah dan mencari makan. Akan tetapi, rumah dan makanan suatu
jenis makanan tidak pernah berubah dan berkembang. Rumah burung (sarang) dari
dulu sampai sekarang tetap saja wujudnya, tidak ada pembaharuan dan
peningkatan. Manusia dengan kemampuan akal budinya bisa memperbaharui dan
mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup.
Kebutuhan
manusia dalam hidup dibagi menjadi lima tingkatan. Kelima tingkatan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan psikologis (physiological needs).
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, primer dan vita. Kebutuhan ini
menyangkut fungsi–fungsi biologis dasar dari organisme manusia, seperti
kebutuhan akan makanan, pakaian tempat tinggal, sembuh dari sakit, kebutuhan
seks dan sebagainya.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan (safety
and security needs). Kebutuhan ini menyangkut perasaan, seperti bebas dari rasa
takut, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan,
kelaparan, perlakuan tidak adil dan sebagaimya.
3. Kebutuhan sosial (sosial needs). Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui
sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerja
sama, persahabatan, interaki, dan seterusnya.
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs).
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan dihargainya kemampuan,
kedudukan jabatan, status, pangkat, dan sebagainya.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self
actualization). Kebutuhan ini meliputi kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan
potensi–potensi, kemampuan, bakat, kreativitas, ekspresi diri, prestasi dan
sebagainya.
Kebutuhan
manusia pertama–tama diawali dari kebutuhan psiklogis atau paling mendesak
kemudian secara bertahap beralih ke kebutuhan tingkat di atasnya sampai
tingkatan tertinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Beliau menjelaskan bahwa
kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kita yang lebih tinggi kalau kebutuhan yang
lebih rendah belum terpenuhi. Itu berarti kebuthan nomor lima akan diupayakan
pemenuhannya kalau kita sudah memenuhi kebutuhan–kebutuhan sebelumnya. Jadi,
kebutuhan manusia bertingkat dan membentuk hirarki.
Dengan
akal budi manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya adalah
hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun manusia
lainnya. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya. Manusia adalah pencipta
kebudayaan.
http://inarosita07.blogspot.co.id/2015/03/manusia-sebagai-makhluk-budaya.html
00.02 |
Category: |
0
komentar
Comments (0)